Senin, 15 Februari 2010

Jalan - jalan di Pasar Imlek Semawis



Selamat tahun baru China! Gong xi fa cai… Akhirnya sempet juga nulis lagi, di tengah – tengah padatnya jadwal di liburan semester kali ini. Mulai dari latihan rutin paduan suara Undip yang akan berlaga di ajang World Choir Games, Shaoxing, China, juga job di luar itu. Melelahkan! Tapi menyenangkan.






Bicara mengenai job di liburan kali ini, saya sempat mengiringi anak – anak TK Kristen Kanaan yang akan menyanyi di Pasar Imlek Semawis, tepatnya di halaman klenteng Tay Kak Sie pada hari Jum’at (12/02) lalu. Hm… kesempatan buat saya untuk sekaligus berkeliling di pasar Imlek.

Benar dugaan saya, antrian panjang kendaraan merayap di sepanjang jalan di gang – gang menuju pasar imlek. Begitu pula di dalam arena pasar imlek. Tidak hanya warga Tionghoa saja yang berkunjung, tetapi juga warga pribumi yang turut larut dalam suka cita perayaan Imlek. Sejak berlalunya orde baru, warga Tionghoa memang bebas untuk mengekspresikan diri / budayanya. Sehingga perayaan tahun baru imlek dari tahun ke tahun selalu semakin meriah.

Aneka stand menarik terdapat di pasar tersebut. Mulai dari stand makanan, pernak – pernik imlek, pakaian, hingga produk kerajinan lokal. Ada pula stand yang cukup menarik perhatian saya, stand milik Suara Merdeka, menggambar karikatur. Gratis! Namun karena antriannya yang sangat panjang, saya tidak sempat mencoba. Mungkin lain waktu...

Imlek memang memberikan kebahagiaan pada semua orang, tidak hanya warga Tionghoa untuk bersuka cita. Apalagi saat ini peryaan tahun baru China sudah menjadi hari libur nasional. Saya sebagai warga keturunan Tionghoa (meskipun tidak merayakan imlek) juga turut merasakan kemeriahan Imlek. Selain itu, perayaan imlek juga memberikan berkah pada pedagang musiman seperti penjual kue keranjang dan penjual pernak – pernik imlek, bahkan pemain barongsai yang kebanjiran job di saat perayaan tahun baru China.

;;