Senin, 05 Maret 2012

Pattaya Floating Market

Yang ada di pikiran saya pertama kali akan mengunjungi floating market adalah asyiknya naik sampan, transaksi dengan pedagang di atas sampan pula, dan takut basah (*kapal oleng,dsb). Ternyata salah besar! Pattaya Floating Market yang dimaksud di sini merupakan bangunan yang memang sengaja dibuat mengapung di atas danau / sungai, bukan pasar terapung yang sebenarnya. Di tengah kekecewaan tidak jadi naik sampan, saya berjalan mengelilingi pasar tersebut. Dan ternyata menarik juga, di sisi kanan-kiri banyak pedagang makanan yang baunya (serta asapnya) bertebaran kemana – mana.

Yang pertama saya cari adalah : KETAN MANGGA! Ini nih makanan yang direkomendasikan sama bapak pelatih saya ‘Pak Tjono’ yang pernah berkunjung ke Thailand. Dan memang rasanya enaaaaaaakkkk bangeeettt!! (*masih terbayang aroma mangga khas Thailand :9). Tadinya saya pikir juga aneh, cuma ketan dilumuri susu atau santan saya tidak tahu, yang pasti warnanya putih, lalu irisan mangga utuh di atas ketan tersebut, ternyata rasanya sangat enak! Menurut saya itu juga karena buah mangganya yang enak, berbeda dari yang pernah saya makan di Indonesia. Yang pasti, kalau berkunjung ke Thailand, jangan sampai tidak mencicipi ketan mangga.

Setelah menghabiskan si ketan mangga, saya berkeliling pasar tersebut mencari minuman khas Thailand Thai Tea! Dengan bahasa Inggris ala kadarnya, ditambah gerak tubuh, saya memesan Milk Thai Tea. Slurrpp, segarrr…. Interior kios kecil yang menjual berbagai olahan teh khas Thailand ini membuat betah berlama-lama sambil beristirahat. Sebagai orang yang gemar fotografi (*bukan dalam arti sebenarnya, maksud saya:"nampang" hihi, tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto di lokasi ini. Harga minumannya? Hanya 35Baht untuk 1 gelas ukuran besar. Cuaca siang itu yang panas, cocok sekali dengan minuman yang menyegarkan sebelum lanjut berkeliling di pasar yang cukup luas ini.

Di pasar terapung ini, dijajakan banyak cinderamata khas Thailand. Mulai dari gantungan kunci, kaos segala ukuran (mulai bayi sampai dewasa), miniatur, kerajinan tangan, tas dan teman-temannya, semuanya ada. Saya memasuki Floatra Souvenir Shop karena saya memperoleh stiker tamu dari Pak Chalerm yang bisa memberi tambahan diskon 7% (kecil sih, tapi orang Indonesia paling senang bila ada kata diskon, hehe…). Di sana saya hanya membeli kaos bertuliskan “Pattaya Floating Market” berwarna pink muda, yah sekedar untuk kenang-kenangan. Sayangnya saya berkunjung ke sini sewaktu siang menjelang sore, jadi cuaca sedikit panas. Jika lebih malam mungkin akan lebih indah dan bisa berkeliling lokasi dengan sampan. Tidak heran tempat ini dipenuhi turis-turis mancanegara yang sedang berkunjung ke Pattaya untuk bersantai dan membeli oleh-oleh.

Sabtu, 03 Maret 2012

Nonton Gajah di NongNooch Tropical Garden

Tanggal 11 Desember 2011, pagi hari, saya pergi ke NongNooch Village di Pattaya. Sebuah taman wisata yang luuuaaaass... konon katanya, pemilik taman ini adalah orang yang sangat kaya (pantes lah :p). Selain taman yang cantik, di tempat ini juga terdapat pertunjukan tradisional Thailand. Saya menonton sebuah pertunjukan yang menurut saya sagat lengkap, dalam satu pertunjukan kita dapat menyaksikan berbagai macam atraksi sekaligus. Mulai dari pertunjukan tari-tarian, musik tradisional,Thai boxing, drama berikut gajah, sampai (lagi-lagi) si bencong.

Setelah menonton pertunjukan tradisional Thailand, saya pindah lokasi menonton pertunjukan gajah Thailand. Wow, gajahnya benar-benar pintar! Jumlah gajah yang terlibat dalam pertunjukan pun sangat banyak, sekitar 50 gajah. Gajah - gajah telah dilatih untuk beratraksi memasukkan bola basket ke dalam keranjang, main sepak bola, naik kendaraan, melukis, melakukan gerakan-gerakan layaknya manusia, serta memijat! Penonton yang hampir keseluruhan adalah turis asing terpukau dengan atraksi yang disuguhkan para gajah. Oke, di Taman Safari Indonesia ada pula atraksi gajah seperti ini. Namun kali ini saya harus mengakui bahwa atraksi gajah di Thailand memang lebih variatif dan bagus. Ditunjang lagi dengan jumlah gajah yang banyak dan arena yang luas.

Seusai pertunjukan gajah, penonton dapat berfoto bersama gajah hanya dengan membayar 50Baht. Saya tidak mau ketinggalan,saya ikut naik ke atas 2 belalai gajah yang disatukan membentuk seperti sebuah ayunan. kapan lagi... Di sekitar arena pertunjukan juga terdapat toko souvenir yang bisa dibeli untuk oleh-oleh. Terdapat pula arena berfoto bersama bencong maupun foto dengan menggunakan kostum tradisional Thailand.

Setelah itu, saya dan rombongan makan siang di tempat itu juga. Makanan Thailand pada dasarnya sama saja dengan makanan Indonesia. Ada ayam, ikan, sayuran, yang bumbunya menurut lidah saya relatih sama. Jadi, jika berlibur ke Thailand tidak perlu pusing memikirkan akan cocok dengan makanannya atau tidak. Pasti cocok!

;;